Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

Minggu, 08 Januari 2012

Sabar


Dalam Al-Qur’an, Allah SWT. Telah memuji orang-orang yang sabar, Bagi mereka pahala yang tak terputus, dia selalu bersama mereka dengan mengaruniakan hidayah. Pertolongan dan kemenangan yang nyata. Sabar memang pahit rasanya, akan tetapi buahnya lebih manis dari madu. Sabar adalah cahaya yang menerangi kegelapan saat ujian menerpa dalam kehidupan. Dan sabar adalah pondasi dari setiap aktifitas kehidupan. Seorang da’I bisa terus berdakwah karena sabar, sang guru bisa terus mengajar karena sabar, dan seluruh aktifitas lainnya bisa tetap jalan juga karena sabar.
·         Makna dan hakikat sabar
Secara bahasa, sabar berarti melarang dan menahan, sedangkan secara istilah syariat berarti menahan nafsu dari kekesalan. Menahan lisan dari keluhan dan menahan anggota badan dari ekspresi kesedihan yang berlebihan dan keterlaluan.
Ada pula yang berkata :
“Sabar adalah menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan agama, bersikap tenang ketika menghadapi ujian beat dan menampakkan kecukupan di kala kefakiran datang ke tengah medan kehidupan.”
Hakikat sabar adalah akhlak utama yang merupakan bagian dalri akhlak jiwa. Yang mencegah pemiliknya dari berbuat sesuatu yang buruk. Ia adalah perangai yang disukai Allah dan Rasul-Nya. Sehingga banyak sekali ayat dan hadits shahih yang menerangkan tentang keutamaannya.
·         Hukum Sabar
Imam Ibnul Qayyim Rahimahumullah menyebutkan bahwa sabar hukumnya wajib, menurut ijma’  para ulama. Yang dimaksud oleh beliau adalah bentuk sabar yang wajib, karena sabar terbagi menjadi beberaoa bagian ya itu. :
1.       Wajib, yaitu sabar dalam rangka menunaikan ketaatan, meninggalkan hal yang diharamkan dan dalam menghadapi musibah yang bukan karena ulah tangan manusia seperti, penyakit, kefakiran, kehilangan jiwa, harta dan semisalnya.
2.       Sunnah, yaitu sabar dari hal yang makruh dan hal yang disunahkan dalam syariat.
3.       Haram, yaitu sabar terhadap hal yang diharamkan, seperti orang yang sabar menahan diri dari makan dan minum hingga mati.
4.       Makruh, seperti orang yang sabar dari makan dan minum hingga menyebabkan sedikit kerusakan pada badannya.
5.       Mubah, yaitu sabar dari setiap perbuatan yang tidak mengandung keburukan ketika ditinggalkan ataupun dilakukan.
Sedangkan sabar yang pelakunya akan diberi pahala adalah sabar yang menghimpun 3 syarat berikut.
1.       Ikhlas hanya untuk Allah. Allah berfirman yang artinya.
“Dan karena Rabb-mu hendaklah kamu bersabar.”
(QS. Al-Muddatsir  74:7)

2.       Tidak mengadu atau mengeluhkan masalahnya kepada orang lain, yaitu tidak sembarangan curhat seperti yang sekarang sedang marak.
3.       Hendaklah sabar itu pada masanya, yaitu ketika musibah atau bencana baru saja terjadi. Karena pada saat inilah kesabaran dipertaruhkan dan sekaligus ujian bagi kesabaran tersebut.




Minggu, 25 Desember 2011

Akhlak Penyayang

Orang muslim itu penyayang, dan kasih sayang adalah salah satu akhlaknya. Sebab sumber kasih sayang ialah jiwa yang bening dan hati yang bersih. Dalam mengerjakan kebaikan, mengerjakan amal shalih, menjauhi keburukan dan menghindari kerusakan. Orang muslim selalu berada dalam keadaan hati yang bersih dan jiwa yang baik. Barangsiapa keadaannya seperti itu, maka sifat kasih sayang tidak berpisah dengan hatinya.
Oleh karena itu, orang muslim menyukai sifat kasih sayang. Memberikannya, menasehati orang dengannya dan mengajak orang kepadanya. Karena dalil berikut :
Firman Allah SWT.
“Dan mereka termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka adalah golongan kanan.” (QS. Al-Balad : 17)
Karena ia ingin mengamalkan sabda Rasulullah SAW.
“Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-Nya yang penyayang.” (Diriwayatkan Al-Bukhari)
“Sayangilah oleh kalian siapa saja yang ada di bumi, nisacaya siapa saja yang ada di langit.”  (Diriwayatkan Ath-Thabrani dan Al-Hakim dengan sanad shahih)
“Kasih sayang tidak dicabut, kecuali dari orang yang celaka.”
“Perumpamaan kaum muslimin dalam cinta, kasih sayang dan kedekatan mereka seperti satu badan. Jika salah satu dari anggota badan sakit, maka seluruh anggota badan tidak bisa tidur dan sakit demam.” (Diriwayatkan Muslim)
Asal muasal  kasih sayang ialah hati yang tipis (Sensitif) dan kelembutan jiwa yang membuat orang bersangkutan memaafkan orang lain dan berbuat baik kepadanya. Hanya saja, kasih sayang itu tidak selamanya sekedar kelembutan jiwa yang tidak mempunyai bukti di luar. Namun kelembutan tersebut mempunyai bukti eksternal dan fenomena yang terlihat di dunia nyata. Di antara bukti sifat kasih sayang ialah memaafkan kesalahan orang lain, menolong orang yang mendapat musibah, membantu orang lemah, memberi makan orang lapar, memberi pakaian orang telanjang, mengobati orang sakit. Dan menghibur orang sedih.


Semua ini dan contoh lain adalah bukti kasih sayang.
Wallahu 'alam bishowaf mohon kritikan apabila terdapat kekeliruan

Jumat, 23 Desember 2011

Tauhid

Arti kata tauhid adalah meng-Esakan, berasal dari kata Wahid artinya Esa, satu/tunggal, yang dimaksud meng-Esakan, yaitu meng-Esakan Dzat, Sifat, Asma dan Af'al-Nya. Jalan yang ditempuh untuk ini adalah dengan mempelajari suatu ilmu yang disebut ilmu tauhid. Dasarnya adalah Al-Qur'an dan Hadits, serta perenungan dan pemikiran terhadap alam semesta, dengan tujuan untuk mengisi hati, dengan keyakinan atas adanya Allah SWT. Yang maha Esa, Dzat-Nya, Asma-Nya, Sifat-Nya, dan Af'al-Nya. Hal ini merupakan aqidah/pegangan hati. Yang tidak mudah dipengaruhi oleh Zhan, Syak dan wahm. Iman kepada Allah SWT merupakan modal pertama, mewujudkan iman kepada rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, para malaikat dan hari mahsyar. Qadar baik dan buruk, datang dari Allah SWT. untuk pembinaan iman, setiap muslim dan muslimah. Diwajibkan untuk mempelajari sifat Tuhan secara Tafsily disertai dalil aqly dan naqly. Kewajiban mempelajari sifat Tuhan dituntut oleh Syara' bagi setiap orang yang telah aqil baligh. Karena, hal ini adalah dasar melaksanakan syari'at selanjutnya. Ilmu tauhid juga menjadi pembawa yang baik untuk memiliki sifat mahmudah. Sifat yang terpuji, secara murni disebut akhlaqul karimah atau budi pekerti yang mulia. Untuk inilah Nabi Muhammad SAW. Diutus sesuai dengan apa yang di ucapkan beliau. "Aku diutus Tuhan, adalah semata-mata untuk menyempurnakan Akhlak Mulia."
Wallahu 'alam bishowaf mohon kritikan apabila terdapat kekeliruan

Kamis, 01 Desember 2011

Al-Fatihah

  • Surah Al Fatihah adalah surah yang paling agung dalam Al-Qur'an, Abu Sa'id bin Mu'alla berkata : "Pada suatu hari, aku sedang shalat di masjid.Selesai, shalat aku dipanggil Rasulullah SAW. Kemudian, Rasulullah SAW. Pun bersabda 'Aku akan mengajarkanmu sebuah surah yang teragung di dalam Al Qur'an, sebelum engkau keluar dari masjid.' Aku bertanya 'Surah apakah itu, wahai Rasulullah?' Rasulullah SAW. Kembali bersabda 'Ia adalah surah segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam. Ia adalah tujuh ayat yang diulang dalam setiap rakaat dan Al Qur'an yang agung diberikan ke padaku.' "  (HR. Bukhari, Abu Dawud, Dan Nasa'i)
  • Surah yang paling utama di dalam Al Qur'an. Abu Hurairah meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW. Bersabda "Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin adalah umm Al Qur'an, Al 'Azhim, Ash Shalat, Asy Syifa dan Ar Ruqyah." (HR Tirmidzi)
  • Surah yang di dalamnya termaktub munajat antara hamba dan Allah SWT. Abu Hurairah mengatakan bahsa suatu saat Rasulullah SAW bersabda. "Allah telah berfirman, 'Aku telah membagi kandungan makna surah Al Fatihah untuk-ku dan hamba-Ku menjadi dua bagian dan aku akan mengabulkan apa yang hambaku pinta' Apabila dia membaca 'Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam' Allah akan membalasnya dengan berfirman 'Hamba-ku telah memuji-Ku' Apabila dia membaca 'Dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang' Allah akan berfirman 'Hamba-Ku telah memuji-Ku' Apabila dia membaca 'Yang menguasai hari pembalasan' Allah berfirman 'Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku' lalu Allah berfirman sekali lagi 'Hamba-Ku telah memasrahkan urusannya kepada-Ku' apabila dia membaca 'Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan' Allah berfirman 'Ini adalah urusan antara Aku dan hamba-Ku dan aku akan mengabulkan apa yang hamba-Ku pinta' Apabila dia membaca 'Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah kau beri nikmat (Iman) kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat.' Allah berfirman 'ini adalah untuk hamba-Ku dan dia akan mendapatkan apa yang dia pinta'." (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majjah)
  • Surah Al Fatihah berarti pembuka, surah ini mempunyai beberapa nama diantaranya Umm Al Qur'an, Al 'Azhim, Ash Shalat, Asy Syifa, Ar Ruqyah dan As Sab'ul Masani. Dinamakan As Sab'ul Masani karena surah ini harus dibaca pada waktu salat, sehingga selalu diulang. Salat yang tidak membaca surah Al Fatihah tidak sah, surah Al Fatihah di awali dengan Basmallah, jika hendak melakukan kebaikan hendaknya membaca Basmallah, agar menjadi ingat kepada Allah. Allah senantiasa melihat dan mengawasi makhluk-Nya. Ketika mengakhiri aktivitas hendaknya membaca Hamdallah, berarti memanjatkan puji dan syukur pada Allah. Allah yang telah memberi pertolongan dan anugrah, kepada semua makhluk-Nya. Allah memberikan kasih-Nya pada setiap makhluk yang ada di muka bumi. Baik Muslim ataupun non-Muslim, manusia atau hewan. Asalkan ia berusaha, ia akan mendapatkan hasilnya. Sebaliknya, sekalipun ia seorang muslim, selama ia bermalas-malasan dan tidak mau berusaha, ia tidak akan mendapat kasih Allah. 
  • Wallahu 'alam bishowaf mohon kritikan apabila terdapat kekeliruan 

Minggu, 20 November 2011

Jangan Tinggalkan Qur'an

Allah SWT. Berfirman :
"Barang siapa yang berpaling dari Kitab-Ku maka baginya kehidupan yang sempit, dan kami kumpulkan dia pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. Tha Ha 20 : 124)
Syaikh Abdurrahman As Sa'di berkata "yakni barangsiapa yang meninggalkan kitabku (Al-Qur'an) yang diingatkan dengannya itu segala bentuk tuntutan yang mulia karena sebab berpaling atau yang lebih parah dari itu, berupa ingkar dan kafir terhadap Al-Qur'an, maka balasannya adalah kehidupan yang sempit lagi susah, dan yang dimaksud dengan kehidupan yang sempit adalah berupa azab kubur. Kuburnya akan disempitkan pada jasadnya, dan dia disiksa di dalamnya. Sebagai balasan dari berpalingnya dia dari kitab Allah."

Allah SWT. Berfirman :
"Dan seorang rasul (Nabi Muhammad SAW) berkata : 'Wahai Rabbku, sesunguuhnya kaumku telah meninggalkan Al-Qur'an ini,' " (QS Al Furqan 25 : 30)

Al Imam Ibnu Katsir berkata "Allah Ta'ala berfirman menghabarkan perihal Rasul dan Nabi-Nya, Muhammad SAW. bahwa dia mengadu kepada Allah, dengan mengatakan 'Wahai Rabbku, sesungguhnya kaumku telah meninggalkan Al-Qur'an ini,' dikisahkan, bahwa orang-orang Musyrikin tidak mau memerhatikan dan mendengarkan Al-Qur'an," sebagaiman Firman Allah Ta'ala. "Dan orang-orang kafir berkata, ' Janganlah kalian mendengarkan Al-Qur'an ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya.' " (QS Fushsilat 41 : 20) 

Maka apabila dibacakan Al-Qur'an pada mereka, mereka justru membuat kegaduhan dan ngobrol sendiri sehingga tidak mendengarkan Al-Qur'an. Perbuatan seperti ini merupakan salah satu bentuk meninggalkan Al-Qur'an. Tidak mengimani dan membenarkan Al-Qur'an termasuk juga meninggalkan Al-Qur'an. Demikian juga tidak mau merenungkan dan memahami Al-Qur'an. Tidak mau mengamalkan perintah-perintah Al-Qur'an serta menjauhi larangan yang terkadung di dalamnya, juga  termasuk meninggalkan Al-Qur'an. Demikian juga bila seseorang lebih tertarik terhadap selain Al-Qur'an, bisa saja itu syair-syair, pendapat, nyanyian, permainan yang sia-sia atau obrolan, atau mengikuti sistem yang diambil dari selain Al-Qur'an, adalah termasuk meninggalkan Al-Qur'an.

Tafsir Ibnu Katsir Tentang ayat di atas :

"Kita memohon kepada Allah yang maha pengasih dan maha pemberi, yang Maha Berkuasa, melakukan apa yang dia kehendaki. Semoga membersihkan diri kita dari segala sesuatu yang mengundang Murka-Nya. Serta memberikan taufiq kepada kita untuk bisa melakukan segala sesuatu yang dia Ridhai, berupa menghafal kitab-Nya, memahaminya, serta mengamalkannya siang dan malam, sesuai yang Dia Cintai dan dia ridhai.Sesungguhnya dia maha pengasih dan maha pemberi. Amiin"

Al-Imam Ibnu Qayyim berkata "Bentuk meninggalkan Al-Qur'an ada bermacam-macam. yang Pertama Enggan mendengarkan dan tidak mau beriman serta acuh terhadap Al-Qur'an. Ke dua, mengimani serta mau membaca Al-Qur'an akan tetapi tidak mau mengamalkan isinya, ketiga, tidak mau menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber hukum dalam perkara pokok dalam agama serta cabangnya. Keempat tidak mau berusaha memahami dam mengetahui maksud dari firman Allah Ta'ala, Kelima Tidak mau menjadikan Al-Qur'an sebagai obat penyakit hati dan justru mengambil obat dari selain Al-Qur'an." (Ushulul Manhaj Al-Islamy, hal 88)

Walhasil, untuk bisa mendapatkan keutamaan besar dari Al-Qur'an Al Karim, tidaklah cukup kalau hanya sekedar membaca dan menghafalkannya, akan tetapi harus dibarengi dengan memahami maksudnya, membacanya dengan cara yang benar. Serta mengamalkannya dalam kehidupan.

Semoga catatan di atas bisa membangunkan hati yang tidur, mendorong jiwa yang malas dan memupuk rindu pada Al-Qur'an hingga tergerak hati untuk menghafal, mendalami dan mengamalkannya dan lisan pun tidak merasa jemu membacanya.

"Ya Allah, rahmatilah kami dengan Al Qur'an, karuniakanlah kami rezeki untuk gemar membaca dan mempelajari isinya serta mengamalkannya. Jadikan kami dan keluarga kami sebagai Ahli Qur'an, jadikan Al Qur'an sebagai hujjah bagi kami. Dan pemberi Syafa'at bagi kami kelak pada hari kiamat. Amiin."

Wallahu 'alam bishowaf mohon kritikan apabila terdapat kekeliruan

Selasa, 13 September 2011

Pasukan Gajah

       Abrahah adalah gubernur Yaman untuk kerajaan Habasyah (Etiopia). Abrahah membangun pusat pemerintahannya di kota San'a. Pada waktu itu, yang menduduki takhta kerajaan Habasyah adalah Raja Najasyi. Yaman mempunyai letak yang strategis. Oleh karena itu, Yaman menjadi rebutan negara-negara lainnya. Untuk memantapkan kedudukannya, Abrahah mendorong pengembangan agama Kristen di Yaman. Abrahah juga membangun kembali bendungan Ma'rib serta menguasai jalur pedangangan di Hijaz, Kota Makkah merupakan kota yang terletak di jalur perdagangan tersebut, oleh karena itu, Makkah berkembang menjadi pusat perdagangan yang ramai. Selain itu, Makkah mempunyai daya tarik lainnya,yaitu, Ka'bah untuk melakukan pemujaan.Hal itu menambah keramaian kota Makkah, Bahkan, keramaian kota Makkah melebihi kota San'a. Hal itu membuat Abrahah dengki. selanjutnya, Abrahah memiliki rencana untuk membangun         sebuah gereja guna menyaingi Ka'bah. Ia membangun gereja itu dengan megah dan Indah, Gereja itu dihiasi ukir-ukiran yang berciri khas kristen, gereja itu bernama al-Qulles.

 Dengan adanya gerje itu, Abrahah bermaksud menarik perhatian masyarakat di sekitarnya. Dengan demikian, kota San'a akan kembali ramai dalam melebihi kota Makkah.Akan tetapi, harapan Abrahah tidak menjadi kenyataan. Mastarakat tidak ada yang tertarik untuk mengunjungi gereja itu. Mereka tetap mengunjungi Ka'bah. Hal itu membuat kota Makkah tetap lebih ramai dari kota San'a, kenyataan itu membuat Abrahah makin geram, satu-satunya jalan ialah menghancurkan Ka'bah dan memusnahkan kota Makkah. Dengan demikian tidak ada pilihan bagi masyarakat kecuali mengunjungi gereja Al-Qulles. Abrahah kemudian menyiapkan bala tentaranya. Pasukan itu terdiri dari prajuit-prajurit  yang tangguh. Mereka menggunakan gajah untuk mengangkut segala peralatan perangnya, oleh karena itu pasukan ini terkenal dengan sebutan pasukan gajah. Pada awal tahun 571 masehi mereka mulai menuju Makkah. Dalam perjalanannya menuju Makkah, pasukan Abrahah berhenti di desa Mugammas dekat kota Ta'if. Pasukan ini merampas harta benda dan hewan peliharaan masyarakat desa dengan kejam. esampainya di Tihamah, mereka kembali melakukan perampasan. Bahkan, mereka juga merampas 200 ekor unta milik Abdul Muttalib. Abdul Muttalib adalah kakek Nabi Muhammad SAW. Ia juga seorang tokoh yang terkemuka di kalangan suku Quraisy. Abdul Muttalib diberi kepercayaang memegang kunci dan menjaga Ka'bah. Di lain pihak, penduduk Makkah mendapat firasat akan terjadinya suatu perkara besar. Selama beberapa tahun, mata air Zamzam hilang, menjelang peristiwa serangan pasukan Abrahah, Abdul Muttalib menemukan kembali mata air itu dan penduduk Makkah menggalinya kembali. Setelah mengetahui untanya dirampas oleh Abrahah, Abdul Muttalib datang menemui Abrahah dan mengajaknya berunding, Abrahah sedikit heran karena tujuan Abdul Muttalib bukan untuk melarang pasukannya menyerang Ka'bah dan memusnahkan Makkah, Abdul Muttalib hanya menginginkan untanya, Abrahah memberi syarat agar penduduk Makkah menyingkir dan tidak menghalanginya, Benarlah! Abrahah mengembalikan unta-unta Abdul Muttalib dan penduduk Makkah mengungsi ke gunung-gunung sekitar Makkah, ketika pasukan Abrahah sampai didaerah Muzdalifah dan Mina, gajah-gajah itu menderum dan tidak mau berjalan lagi. Pada saat itu, Allah SWT. Mengutus burung Ababil.

 Mereka berterbangan di atas pasukan gajah. Setiap seekor burung membawa 3 butir batu panas dari neraka. Satu di paruhnya dan dua di kakinya. Burung itu kemudian menebarkan batu panas itu. Apabila batu panas itu menimpa seseorang, sendi tulangnya akan hancur & tak lama ia akan mati. Pasukan Gajah itu pun menjadi kacau balau. Mereka lari tunggang langgang tak tentu arah. Abrahah melarikan diri dan pulang ke Yaman. Sampai disana, ia akhirnya mati dikarenakan luka yang ia derita.
Wallahu 'alam bishowaf, mohon kritikan apabila trdapat kekeliruan........

Jumat, 09 September 2011

Hadits tentang amal Shaleh

Dari Abu Hurairah r.a ia brkata. "Rasulullah SAW. brsabda, 'apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah Jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendo'akan kedua orang tuanya' ." (H.R Muslim no. 3084)

Dunia adalah sarana bagi kita menuju hidup akhirat yang kekal dan bahagia. Oleh karena itu, Rasulullah SAW. pernah bersabda yang artinya : "Dunia itu sebagai sawah ladang akhirat"Hadits trsebut mengandung maksud bahwa selama di dunia kita harus banyak beramal shaleh, semua amal shaleh yang dilakukan manusia di dunia akan terputus setelah meninggal dunia, kecuali 3 prkara, yaitu, sedekah jariyah, ilmu yang brmanfaat, dan anak shaleh yang mendo'akan orangtuanya.

  • Sedekah Jariyah
sedekah jariyah adalah sedekah yang dapat membawa manfaat bagi banyak orang. Pahala sedekah Jariyah tidak akan terptus meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia selama sedekah itu masih dimn\anfaatkan. Contoh Sedekah jariyah adalah menginfakkan harta bendanya, misalnya tanah atau bangunan untuk kepentingan umat, membangun sarana ibadah (Masjid), madrasah, membuat jalan, atau jembatan. sedekah tidak harus dalam jumlah banyak, sedekah dilakukan menurut kemampuan masing-masing , sekecil apapun sedekah itu asalkan ikhas. Allah SWT akan memberi balasan (Pahala. Allah SWT brfirman dalam surah Al-Zalzalah ayat 7 yang artinya "Maka Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar Zarrah, niscaya dia akan melihat (Balasan) nya."
 pada dasarnya, setiap manusia diperintahkan untuk brsedekah. Bersedekah tidak harus dilakukan dalam materi (harta benda). Sedekah dapat dilakukan dalam bentuk tenaga atau perbuatan. Rasulullah SAW brsabda yang artinya sebagai berikut : "setiap ruas tulang manusia itu disedekahi (oleh pemiliknya) setiap hari. berlaku adil di antara dua orang (yang sedang berselisih) merupakan sedekah, membantu orang yang hendak menaiki tunggangannya atau memuatkan barang ke punggungnya adalah sedekah, usapan yang baik adalah sedekah, dan menyingkirkan sesuatu yang membuat sakit orang dari jalan adalah juga sedekah." (H.R. al-Bukhari dari Abu Hurairah no.2767)


  • Ilmu yang Bermanfaat

     ilmu merupakan sarana penting dalam menunjang kehidupan. orang yang berilmu akan memperoleh penghargaan dari Allah SWT. dan manusia, Allah SWT. melaknat orang yang berilmu tetapi tidak mau menyebarluaskannya. Di ibaratkan seperti pohon tanpa buah. ilmu itu akan sia-sia. ilmu sangat penting bagi kehidupan manusia. dengan ilmu, manusia dapat memengembangkan potensi dirinya yang diberikan oleh Allah SWT. selain itu, ilmu juga dapat mengangkat manusia dari derajat yang tingggi. dalam surah Al-Mujadilah ayat 11, yang artinya ".........Niscaya Allah akan mengangkat(derajat) orang-orang yang beriman di antarmu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat......" (Q.S Al-Mujadilah/ 58 : 11) 
orang yang berilmu akan mampu menangkap ayat-ayat Allah SWT. dengan demikian, ia pun akan mengakui kekuaaan Allah SWT. orang yang mampu membaca ayat ayat Allah SWT. akan menjadikan dirinya tunduk dan merasa kecil di hadapan-Nya. Allah SWT. berfirman dalam Qur'an surah Al-Fatir ayat 28 yang artinya "...........di antara hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para ulama (orang yang mengetahui kebesaran & kekuasaan Allah SWT)........." (Q.S. Al-Fatir/35:28) dalam suatu Hadits, Rasulullah SAW. bersabda yang artinya sebagai berikut. "barangsiapa dikehendaki Allah dengan baik, dia akan memberikan kefahaman (Ilmu) kepadanya mengenai masalah agama." (H.R. Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1719 dari Mu'awiyah)  orang yang mau mengajarkan ilmu akan memperoleh pahala dari Allah SWT. selama ilmu itu masih dimanfaatkan orang, ia akan tetap mendapatkan pahala walaupun telah meninggal dunia. Misalnya. Mengajar atau mengarang sebuah buku atau kitab yang selanjutnya dibaca orang banyak selama buku itu masih tetap dibaca dan dimanfaatkan ia akan mendapat pahala.




  •  Anak Yang Shaleh


    anak yang shaleh adalah dambaan setiap  orangtua dia selalu berbakti dan mengikuti nasihat orangtua selama tidak menuju pada maksiat. Anak shaleh selalu mendo'akan orangtuanya baik ketika orangtua masih hidup maupun sudah mati, orangtua yang mendidik anak dengan pendidikan agama, hingga anak itu menjadi anak Shaleh. pahalanya tidak akan terputus. diantara ciri anak shaleh adalah.

  1. Berbakti kepada kedua orangtua
  2. memberikan perhatian dan kasih sayang kepada orangtua apalagi setelah mereka lanjut usia
  3. bermuka manis dan tidak membantah atau berkata kasar kepada orangtua
  4. mendo'akan kedua orangtua
  5. menyambung silaturahmi dengan saudara atau teman orangtua
  6. menjaga nama baik orangtua yaitu dengan : menjaga diri dalam perjalanan, tidak mencela orangtua yang lain, melanjutkan kebaikan yang telah diperbuat orangtua, dan tidak mengikuti keburukan atau kesalahan orangtua
amal shaleh yang dikerjakan manusia harus dilandasi dengan niat yang sunggguh-sungguh dan ikhlas, amal shaleh yang tidak diniati dengan sungguh-sungguh dan ikhlas akan sia-sia. orang yang beramal shaleh dengan didasari keimanan baik laki-laki maupun perempuan kan memperoleh dari Allah SWT. balasan bagi orang yang beramal merupakan kehidupan yang baik bahkan di akhirat ia akan pahala yang berlipat, Allah SWT berfirman yang artinya sebagai berikut : "Barangsiapa mengerjakan kebajikan baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman maka pasti kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik, dan akan kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (Q.S. An-Nahl/16 : 97 ) dalam surah Al-Kahfi ayat 107-108 Allah SWT menjelaskan bahwa balasan bagi orang yang beramal Shaleh adalah syurga Firdaus mereka akan kekal di dalamnya. Iman tidak berarti tanpa diwujudkan dengan amal Shaleh, amal Shaleh harus dilakukan setiap ada kesempatan, amal Shaleh karena tidak tahu kesibukan yang akan dialami. Rasulullah SAW bersabda yang artinya sebagai berikut : "Bergegaslah kamu mengerjakan amal Shaleh sebelum kamu sibuk" (H.R. Ibnu Majah dari Jabir bin Abdullah no. 1071)




Wallahu 'alam bishowaf, mohon kritikan apabila trdapat kekeliruan........